Sabtu, 10 September 2011

Tasbih

Tasbih telah umum digunakan oleh berbagai agama walaupun jumlah dan rangkaiannya berbeda-beda. Islam, Katolik, Kristen, Yahudi, Budha, Hindu dan Sikh menggunakan rangkaian tasbih untuk menghitung jumlah doa yang mereka baca. Tasbih juga digunakan untuk meditasi, melindungi dari energi negatif dan juga bermanfaat untuk relaksasi dan melepaskan stress.

Penggunaan tasbih untuk bermeditasi telah dilakukan sejak lama. Tasbih memberikan efek fisik, metafisik dan psikologis bagi penggunanya. Tasbih penuh dengan energi positif yang mengalir dalam kehidupan penggunanya.

Jumlah butiran tasbih bermacam-macam untuk berbagai agama. Tasbih agama Islam berjumlah 99 atau 33 butir. Untuk agama Budha dan Hindu Brahma biasanya berjumlah 27 butir atau 108. Katolik Roma menggunakan rosario menggunakan 54 + ditambah 5 butir sementara Kristen Ortodoks menggunakan rosario 100 butir.


Tasbih biasanya dibuat dari batu permata, kayu atau biji-bijian. Beberapa batu yang biasa digunakan adalah kecubung, turquise, onix dan mutiara. Sementara kayu yang biasa digunakan untuk tasbih adalah gaharu, cendana dan sonokeling.

Senin, 05 September 2011

Cendana

Cendana dari dahulu kala digunakan untuk tasbih, aromaterapi, dupa, rempah-rempah dan campuran parfum serta sering juga digunakan untuk warangka keris. Kayu cendana yang berkualitas bagus akan tetap wangi walau telah lama disimpan. Kayu cendana wangi (Santalum spicatum) merupakan kayu yang mahal karena mempunyai fungsi dan aroma yang ekslusif.

Cendana merupakan tanaman langka yang susah untuk dikembang biakkan, hal ini dikarenakan pada masa awal pertumbuhannya, cendana membutuhkan pohon inang untuk pertumbuhannya karena pada masa ini cendana merupakan tumbuhan parasit. Kelangkaan ini meningkatkan nilai kayu cendana di dunia.

Cendana berupa pohon, tinggi antara 12 dan 15 meter yang selalu hijau dengan batang yang lurus dan bulat tanpa alur. Batang dilapisi kulit yang kasar, berwarna kelabu atau coklat tua. Kayunya berwarna putih kekuningan dan berbau harum jika kering (tua). Daun berbentuk oval atau lanset dan berminyak, dengan panjang sekitar 3,25 – 7,50 cm serta mudah gugur. Tangkai daun 1  – 1,5 cm, berwarna kekuningan. Kadar minyak yang lebih tinggi terdapat pada bagian kayu teras, namun kadar santalolnya lebih rendah. Tanaman tersebut berbunga cepat. Rangkaian bunga pendek (2 – 5 cm). Bunganya kecil, bertangkai pendek (2 – 3 mm), hermafrodit, dan berbentuk tabung yang mempunyai empat sampai lima lidah yang terlepas satu dengan lainnya. Mula-mula bunga berwarna putih kecoklatan kemudian berubah menjadi merah darah.. Pada umur 3 – 4 tahun, mulai berbuah. Buahnya bulat berbiji satu, sebesar buah kepundung dan berwarna hitam jika telah masak.

Tanaman cendana sangat cocok pada daerah yang berudara dingin dan kering serta intensitas cahaya matahari yang cukup. Musim kering yang panjang sangat baik pengaruhnya terhadap pembentukan minyak dan aroma. Anakan cendana sangat peka terhadap kekeringan dan sinar matahari langsung, sehingga mudah layu. Pada tanah yang banyak mengandung humus, pertumbuhan candana lebih baik daripada ditanah yang gersang dan tererosi atau ditempat yang banyak ditumbuhi rumput. Dari hasil analisa terhadap beberapa macam contoh tanah yang dikumpulkan dari berbagai daerah tempat tumbuh cendana dapat diketahui bahwa:

a. Pada umumnya, cendana dapat tumbuh ditanah yang berbatu-batu (lebih kurang 30 cm).

b. Dapat tumbuh ditanah liat dan galuh, akan tetapi lebih baik ditanah galuh (leemground).
c. Kirasan pH tanah, mulai dari sedikit dibawah netral sampai dengan sedikit alkalis.
d. Dapat tumbuh pada kadar hara yang rendah sampai kadar yang tinggi (terutama kadar N, P2O5 dan K2O).
e. Tanah dilapisan atas harus gembur dengan bobot jenis di bawah 1.2 persen.
f. Warna tanah dari merah sampai coklat; ditanah yang berwarna hitam atau putih pertumbuhan cendana kurang baik.



Cendana adalah salah satu tanaman yang bersifat hemiparasit. Bagian akarnya berhubungan dengan akar inang melalui haustoria dan zat makanan disadap dari pohon inang ketajuk cendana. Selama pohon cendana tersebut tumbuh, produksi minyak berjalan terus pada bagian akar kayu teras. Pohon cendana akan tumbuh terus dan akan terhenti setelah pohon berumur 60 – 80 tahun atau lebih. Tinggi pohon pada umur tersebut dapat mencapai 60 – 65 ft. Masa berbunga dan berbuah pohon cendana dipengaruhi oleh daerah tempat tumbuh. Pada umumnya musim berbunga mulai dari bulan Desember sampai dengan Januari dan buah masak pada bulan Maret sampai Juli. Pohon cendana berkembang baik dengan bijinya, disebarkan dengan bantuan serangga, tikus, dan burung.


Tanaman cendana dapat diserang oleh hama atau penyakit, misalnya penyakit bulir atau “spike disease” yang disebabkan oleh sejenis mikroplasma yang banyak dijumpai di India, dengan tanda tanaman tumbuh kerdil dan menguning. Penyakit lainnya ialah reetdauw (sooty mold), berupa bercak hitam akibat jemur yang tumbuh di atas daun. Selain karena jamur, tanaman cendana sering juga rusak oleh serangga dan tikus. Serangga yang sering menyerang cendana diantaranya ialah Zeuzeura ceffea sejenis kupu-kupu yang menggerek ranting muda. Chionapsis sp dan walang kayu (Valanga nigricornis zehntneri Kraus) serta kumbang moncong.


Di pulau Timor, dikenal dua macam varietas tanaman cendana yaitu varietas cendana berdaun kecil (no menutu, no ana) da berdaun lebar (nonaik). Masing-masing termasuk varietas longifolia dan langifolia. Pada satu pohon sering terdapat bermacam-macam bentuk dan ukuran daun.